6 Rukun Iman yang Wajib untuk Diketahui Artinya

Rukun iman jadi salah satu tiang penting yang jadi petunjuk hidup bagi seorang muslim. Menurut bahasa, iman artinya mengkoreksi. Padahal dalam istilah syariat maksudnya mengakui dengan perkataan, mengkoreksi dengan hati, dan mengamalkan dengan anggota tubuh.

Rukun iman memang acap kali didiskusikan, tetapi eksistensi tak jarang dilupakan dan tidak diamalkan oleh sebagian orang. Masih ingat 6 nilai yang ada pada rukun iman? Mari simak arti Rukun Iman agar kita bisa dengan baik untuk mengamalkannya. Simak informasi tentang rukun iman ada 6 sebutkan.

Makna iman terhadap Allah memiliki makna meyakini tentang penjelasan Allah dan Rasulnya mengenai keberadaan Allah.

Makna Beriman kepada Malaikat Allah maksudnya mengimani segala penjelasan Allah dan Rasul-Nya perihal malaikat. Malaikat ialah mahkluk ghaib yang sedikitpun tidak memiliki sifat-sifat ketuhanan dan tak mempunyai hak disembah.

Allah menghasilkan mereka dari cahaya dan mengaruniakan kepada mereka sikap selalu patuh terhadap perintah-Nya serta diberi kecakapan untuk menjalankan instruksi-Nya.

Makna beriman terhadap Kitab-kitab Allah merupakan mempercayai dan mengamalkan tiap-tiap hal yang diperintahkan dalam kitab hal yang demikian.

Makna beriman kepada Nabi dan Rasul mempunyai makna, bahwa kita percaya kepada Nabi dan Rasul yang menjadi utusan Allah di muka bumi untuk memperkenalkan isu bersuka ria dan ancaman serta memberi tanda kepada umat manusia sampai kembali ke jalan lurus.

Beriman terhadap Nabi dan Rasul artinya percaya segala ajarannya bagus dari verbal ataupun sebagai sauri figur. Dengan mengetahui maka beriman kepada Nabi dan Rasul, kita sebagai hamba telah selayaknya meyakini dan mencontoh jejak suri teladan Nabi dan Rasul

Makna beriman terhadap hari akhir artinya mempercayai pertanda-petunjuk akan datangnya hari kiamat, seperti lahirnya dajjal juga turunnya Nabi Isa as, datangnya Ya\\'juj dan Ma\\'juj, terbitnya sang surya dari barat.

Serta, diangkatnya ilmu dari muka bumi yang ditandai dengan wafatnya para ulama, perzinaan terjadi dimana-mana, amanah tidak lagi dilaksanakan, urusan diserahkan kepada yang bukan ahlihnya, jumlah perempuan jauh melebihi jumlah laki-laki dan terjadi kekacauan dan penghilangan nyawa orang lain dimana-mana.

Selain itu, juga mengimani kejadian gaib lainnya seperti dibangkitkannya manusia dari kubur, berkumpulnya manusia di padang mashar, adanya hari pembalasan, adanya azab kubur dan nikmat kubur, dan meyakini adanya surga dan neraka.

Makna beriman kepada qada dan qadar yaitu mengimani seluruh yang terjadi di muka bumi pun kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik ataupun buruk merupakan kehendak dari Allah swt.

Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan terhadap Allah, tapi kepada manusia sebagai mahkluk ciptaanNya. Padahal seandainya keburukan hal yang demikian dihubungkan dengan Allah, maka keburukan tersebut ialah suatu bentuk keadilan terhadap pihak yang tidak dapat terduga oleh pengetahuan manusia.

Ketahuilah, seandainya Allah mewujudkan mudharat sudah pasti ada maslahat. Disetiap keburukan terdapat makna yang mendalam, bagus itu yang dapat diketahui oleh manusia, ataupun tidak dikenal oleh manusia.

Kita sebagai seorang muslim telah selayaknya mengimani rukun iman hal yang demikian sebagaimana yang sudah diterangkan di atas. Semoga kita terhindar dari godaan yang membawa keterpurukan.